Selasa, 10 Januari 2017

DI BALIK SELAMBU HIJAU

Bismillah wa sholatullahi 'ala Rasulillah
______________
"Aku, siapa sih aku?, terlalu banyak hina tapi masih dimuliakan oleh banyak makhluk, terlalu banyak dosa pun masih dianggap terhormat, dan parahnya masih sangat bodoh saja sudah dipanggil Ustad, haahhh...", terdengar lirih suara hati yang tiba - tiba keluar dari sarangnya. Suara hati itu suara yang sama, seperti yang sering muncul akhir - akhir ini. Pemuda itu, lelaki itu, dia lagi yang akan mengisi cerita dalam lembar - lembar yang sakral, penuh jiwa!
Gelisah, tapi juga bersyukur. Dalam keramaian ada keterasingan. Menangis dalam tertawa. Dan banyak lagi paradoks atau apalah nama dalam dirinya.
Sebuah rasa, mengalir seperti gelombang tsunami barangkali. Rasa yang bercampur!
"Aku bisa apa, membaca takdir pun aku sering terpelanting jatuh. Apalagi ditambah hiruk - pikuk dunia sebelum aku disini, di Ma'had ini, kelamlah aku", lanjutan perenungan hati di balik selambu yang berwarna hijau. Nyamuk - nyamuk pun seakan - akan ikut menemani sang lelaki melintasi alam pikirannya sendiri.
"Kulihat jam, rintik - rintik gerimis ingin juga kulihat", berkecamuk dalam dada, antara rasa kantuk yang harus dituruti dan rasa terhalus manusia yang juga harus diselesaikan secara laki - laki.
"Kalau teringat masa itu, diri yang putus dari ngaji, mengenyam ngaji yang serius di pondok pun tidak pernah. Ya, paling hanya bisa 'utawi lan iku', tanpa diteruskan hingga bisa menjelajahi seluruh isi kitab - kitab kuning yang dikarang oleh para mushonnif yang InsyaAllah ikhlas". Lelaki itu terus memutar memori menjelang mata akan memejamkan kelopaknya di malam ini. "Tapi aku ingin menjadi 'Orang Besar'!", semangatnya berapi - api, dulu. Kini, makin membaralah semangat itu!
"Terima kasih Ya Robb atas semua aibku yang telah Kau bungkam! Jadikan aku bermanfaat meski aku hanyalah manusia yang selalu kehausan. Haus akan diri-Mu dalam rasaku, dalam hatiku", kalimat penutup yang akan mengiringi jasadnya untuk beristirahat. Entahlah, hanya semalam ini, atau...?
.
.
.
#GoresPenaSangSurya
Banten
22.30, 10/1/17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar