Sabtu, 24 Agustus 2013

UNTUKMU YANG KINI ENTAH........

Untukmu yang kini entah dimana
Entah apakah kita pernah bertemu atau tidak
Bagiku tidak jadi soal
Aku sekarang sedang menghias umbul – umbul di depan rumah untuk menyambut kedatanganmu
          Sebentar kawan!
          Jangan ganggu aku!
          Aku lagi membetulkan genteng yang bocor dan lantai yang sudah banyak retak
          Ku cat ulang rumahku dan kubuat indah seluruh isi rumah
Untukmu yang kini entah berbuat apa
Ijinkan air mataku mengalirkan isi hati dalam secarik kertas yang ku keluarkan dari hatiku
Cukup lama aku menyimpannya dengan rapi dan tersembunyi
Aku yakin engkau sekarang sedang melukis pemandangan indah masa depan dalam kanvas putih yang telah engkau siapkan
Kanvas itu tentulah kau buat sendiri
Ya tidak???
          Untukmu yang kini entah dengan siapa
          Ku kayuh sepeda onthelku dengan sepenuh tenaga
          Keringat deras bercucuran membentuk irama yang merdu
          Untuk siapakah jika bukan untukmu
Meski awan hitam masih menutupi wajahmu
Aku tidak tahu
Biarlah awan itu menjagamu dulu ya dengan penjagaan extra ketat
          Untukmu yang kini entah memikirkan apa
          Silahkan saja kau dengan pikiranmu
          Berdamailah dengan waktu
          Biar waktu yang akan menjawab
Hai waktu......
Ku makan kau dengan beberapa kali santapan
Mungkin dua puluh enam kali santapan barulah aku bisa menghabiskanmu
Kembali kepada kau yang kini kita masih belum diijinkan oleh Sang Penguasa untuk bertemu
Saksikanlah kalau air mataku sedang terbang menuju langit ke tujuh untuk menghadapkan dirinya kepada sang penggenggam kehidupan
          Tetes demi tetes mulai naik tanpa tangga untuk mengadukan nasibnya
          Bayang air yang jatuh ke bumi juga menjadi saksi akan perjalanan sang air
          Tanah – tanah yang basah pun juga turut menyaksikan cerita yang telah terukir
Untukmu yang kini masih tanda tanya.....
Ku coba mengurai benang merah untuk menemukan ujung dari segala penantian
Sendiriku dalam bimbingan Sang Pemilik Nyawa berusaha mengikuti alur waktu yang telah dibuat-Nya dengan sangat sempurna
Ku ingin sampai pada tujuan tepat waktu dan bisa berdialog dengan waktu
          Nanti pada saatnya......
          “Hai waktu!”
          “Sampailah aku kepadamu”
          “Kini ku tahu sejatinya kau”
          “Kini ku tahu bahwa ternyata dialah yang selama ini ada di belakangmu.....”
          “Dan kini akhirnya aku bisa duduk bersama dia dalam pangkuan sang waktu”
Semoga dia itu kau.....
Kau yang kini entah mengharapkanku atau tidak......
Tapi sebelum kita bertemu alangkah lebih baiknya jika kita berdua sama – sama mengadu bersama waktu kepada Sang Pengatur Waktu............


Kantor KMJ, 24/08/2013, 13:32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar