Minggu, 15 April 2012

Syukurku Pada-Mu

Segala putihku hanya untuk-Mu
Terlimpah santapan lezat terhidang di meja makan
Berselimut Jibril dan para Malaikat yang selalu ngomong dengan mulut-Mu

Sebuah rasa baru
Rasa yang belum pernah ku cicipi
Untungnya aku bisa mengambil piring dan sendok lalu ku ambil nasi dengan segala lauknya
Sungguh mantap

Coba kemarin aku gak segera bangun dari mimpi lelapku
Aku mungkin gak bisa membuka mata untuk selamanya

Ungkapan terdalamku hanya untuk-Mu
Bukan yang lain

Ah ...
Ku gak peduli ada lampu merah musim kemarau
Yang penting kakiku terus melangkah
Kalau perlu aku akan berlari agar bisa lebih dekat dan memeluk-Mu

Tawa pasti di tengah tangis hilangnya kemudi
Dianggapnya aku yang menangis
Sebenarnya yang tau itu siapa ??
Aku atau dirimu ??

Sekarang saat aku menuju finish dari sebuah pertandingan panjang ini aku ingin tetap berada di sini
Dengan segala bulan di tangan kiriku dan matahari di tangan kananku
Aku gak mau mengais sampah lagi
Udah bosan

Aku akan berlari dan terus berlari menggapai ‘Arsy-Mu saja
Hanya itu sekarang yang ku inginkan
Egoiskah aku ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar