Cintaku berpadu dalam jam pasir
yang hendak menyelam bebas
Cintaku ku tulis dalam gores
pena lembaran sobek
Cintaku mengabdikan dirinya
dalam dompet lawas
Cintaku menjadi satu dalam
wadah kekuningan
Selalu
ku bawa kemanapun jiwa melangkah
Mengingatkan
masa silam dan pencakarku dalam meniti jembatan
Jembatan
ketidakpastian
Jembatan
masa depan
Enam baris tersusun rapi dalam
kepala di bawah kunci pencaharian
Pengukuran kedewasaan berfikir
dan bersikap
Dua itulah yang jadi penentu
seseorang lurus atau bengkok
Berbicara akan pilihan di depan
bola kematangan
Huh........
Semua sudah terkulit dan gak
bisa hangus terbakar zaman
Keindahan sakitnya pernak
pernik cinta
Cinta bisa membuatku bahagia
dan menangis sekali jalan
Semua terang ya.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar