Selasa, 29 Mei 2012

MACAM-MACAM MAJAS DAN CONTOHNYA


Didalam sebuah karya sastra utamanya dalam sebuah karangan fiksi sering kita jumpai bahasa-bahasa yang imajinatif yang ditujukan untuk memperindah sebuah cerita. Itulah yang sering kita kenal dengan Gaya Bahasa atau Majas. Di dalam khasanah Bahasa Indonesia, Majas dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
A. Majas Perbandingan
1. Personifikasi
Adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan memberitakan sifat-sifat seperti manusia atau benda hidup. Contoh: baru 3 km berjalan mobilnya sudah batuk-batuk, angin berbisik menyampaikan salamku padanya
2. Metafora
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. Contoh: raja siang telah pergi ke peraduannya (raja siang = matahari), dewi malam telah keluar dari balik awan (dewi malam = bulan)
3. Eufimisme
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk meggantikan kata-kata lain untuk sopan santun atau tabu bahasa (pantang). Contoh: para tuna karya perlu perhatin yang serius dari pemerintah, orang ini berubah akal
4. Alegori
Adalah majas perbandingan yang memperlihatkan satu perbandingan utuh; perbandingan itu membentuk kesatuan yang menyeluruh. Contoh: hidup ini diperbandingkan dengan perahu yang tengah berlayar di lautan : suami: nahkoda, istri: juru mudi, gelombang: cobaan dalam kehidupan, tanah seberang: cita-cita
5. Hiperbola
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti. Contoh: harga bensin membumbung tinggi, kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya
6. Simbolik 
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagai perbandingan. Contoh: ia seorang lintah darat (lintah darat: pemeras, pemakan riba) 
7. Litotes
Adalah majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri. Contoh: perjuangan kami hanyalah setitik air dalam samudera luas
8. Alusio
Adalah majas perbandingan dengan menggunakan ungkapan peribahasa yang artinya sudah diketahui umum. Contoh: ah dia itu tong kosong nyaring bunyinya
9. Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi )
 Adalah Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk
10. Majas Antonomasia
 Adalah Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo
11. Majas Metonimia
Adalah Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang
12. Majas Sinekdoke
Semacam bahasa figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte). 
Contoh Majas Sinekdoke
a. Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 ( Majas Sinekdoke pars pro toto ).
b. Pertandingan sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kemenangan       Indonesia ( Majas Sinekdoke totem pro parte ).
 
13. Enumerasio
Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap
peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh: Laut tenang. Di atas permadani biru itu tampak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
14. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang. Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
15. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh : Bisa ular itu bisa membunuh saya
16. Hipalase
Adalah gaya bahasa yang berupa sebuah pernyataan yang menggunakan kata untuk menerangkan suatu kata yang seharusnya lebih tepat dikarenakan kata yang lain.
Contoh : Aku duduk di bangku yang gelisah
17. Perifrasis
Adalah Gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata menjadi serangkaian kata yang mengandung arti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Contoh: Ketika matahari hilang dibalik gunung barulah ia pulang.
18. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
19. Fabel
Adalah gaya bahasa yang menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata. Contoh: perilakunya seperti ular yang menggeliat.
20. Eponim
Adalah majas yang menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Contoh: kita bermain ke rumah Ina.
21. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya. Contoh : Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar
22. Alusi
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh : kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya
23. Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu. Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
24. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh : Lonceng pagi untuk ayam jantan.
B. Majas Sindiran
1. Ironi
Adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan menyatakan sebalikanya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang. Contoh: harum benar baumu sore ini!
2. Sinisme
Adalah gaya sindiran dengan mempergunakan kata-kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar. Contoh: muntah aku melihat perangaimu yang tak pernah berubah!
3. Sarkasme
Adalah majas sindiran yang terkasar, langsung menusuk perasaan. Contoh: otakmu memang otak udang!
4. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangkal kejahatan, roh jahat, dan sebagainya. Contoh : Engkau memang orang yang mulia dan terhormat
5. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
6. Satire
Adalah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
C. Majas Penegasan
1. Pleonasme
Adalah majas yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti kata tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan. Contoh: saya melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa itu, salju putih itu sudah mulai turun ke bawah
2. Repetisi
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali, yang biasanya dipergunakan dalam pidato. Contoh: cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah keindahan, cinta adalah pengorbanan
3. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
4. Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi. Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru.
5. Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa.
6. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan.
Contoh : bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi, udara yang kau hirupi, air yang kau teguki adalah puisi.
7. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut. Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
8. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan. Contoh: Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
9. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama. Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
10. Tautologi
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dangan mempergunakan kata-kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti.
Contoh: saya khawatir dan was-was akan keselamatannya 
11. Simetri
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan 1 kata, kelompok kata atau kalimat yang diikuti oleh kata, kelompok kata atau kalimat yang seimbang artinya dengan yang pertama. Contoh: ayah diam serta tak suka berkata-kata
12. Retorik 
Adalah majas penegasan dengan mempergunakan kalimat tanya yang sebenarnya tidak memerlukan jawaban karena sudah diketahuinya.
Contoh: mana mungkin orang mati bisa hidup kembali?
13. Majas Paralelisme
Adalah Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru. Hati ini lagu. Hati ini debu
14. Majas Elipsis
Majas ini berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca atau pendengar, sehingga struktur gramatikal atau kalimatnya memenuhi pola yang berlaku. Contoh Majas Elipsis: masihkah kau tidak percaya bahwa dari segi fisik engkau tak apa-apa, badanmu sehat; tetapi psikis ... .
15. Majas Inversi
Adalah majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat.
Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia
16. Majas Klimaks
Adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek
17. Majas Antiklimaks
Adalah majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : para bupati, para camat, dan para kepala desa
18. Majas Aliterasi
Adalah majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama.
Contoh : inikah indahnya impian itu?
19. Majas Antanaklasis
Adalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
20. Recentia
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu yang tidak mengatakan tegas pada bagian tertentu dari kalimat yang dihilangkan. Contoh : “Apakah ibu mau….?” 
21. Eksklmasio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan menggigil.
22. Asonansi
Adalah gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vocal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi atau dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan. Contoh: Muka muda mudah marah, tiada siaga tiada biasa, jaga harga tahan harga.
23. Koreksio
Adalah majas penegasan berupa membetulkan kembali kata-kata yang salah diucapkan, baik sengaja atau tidak sengaja. Contoh: Hari ini sakit ingatan, eh…maaf, sakit kepala maksudku.
24. Asidenton
Adalah majas penegasan yang menyebutkan beberapa benda, hal atau keadaan secara berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh: Kemeja, sepatu, kaos kaki, dibelinya di toko itu.
25. Polisidenton
Adalah majas penegasan yang menyatakan beberapa benda, orang, hal atau keadaan secara berturut-turut dengan memakai kata penghubung.
Contoh: Dia tidak tahu, tatapi tetap saja ditanyai, akibatnya dia marah-marah. 
26. Ekslamasio
Adalah majas penegasan yang memakai kata-kata seru sebagai penegas.
Contoh: Amboi, indahnya pemandangan ini!
27. Praeterito
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menyembunyikan atau merahasiakan sesuatu dan pembaca harus menerka apa yang disembunyikan itu
Contoh: Tidak usah kau sebut namanya, aku sudah tahu siapa penyebab kegaduhan ini.
28. Interupsi
Adalah majas penegasan yang mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan diantara kalimat pokok untuk lebih menjelaskan dan menekankan bagian kalimat sebelumnya.
Contoh: Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja disini, belum pernah dinaikkan pangkatku.
29. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya.
Contoh : Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati : ah tak apa jua yang ada.
30. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan.
Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat perangainya.
31. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
32. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Contoh : Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air bercinta ini berilah kami petunjuk agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan
33. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi. Contoh : Kedua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu
D. Majas Pertentangan
1. Antitesis
Adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti. Contoh: hidup mati manusia ada di tangan Tuhan
2. Paradoks
Adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya tidak karena objeknya bertentangan. Contoh: hatinya sunyi ketika tinggal di kota jakarta yang ramai
3. Okupasi
Adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan. Contoh: Merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak 
4. Kontradiksi Intermiris
Adalah majas pertentangan yang memperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.Contoh: semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.
5. Majas Kiasmus
Adalah Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya.
6. Majas Oksimoron
Adalah Majas yang antar bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis
7. Anakronisme
Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum ada)
8. Histeron Proteron
Adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya.


Edited by : GORES PENA SANG SURYA

Jika Sang Surya telah menggoreskan penanya
Tinta Kesejatian telah tertumpah
Lalu abdi dan Maha Guru mulai menyatu
Layakkah kaki ini berbelok dan kembali ???

Hak Cipta Hanya Milik Allah SWT
Mohon Disebarkan Sebagai Amal Jariyah Penulis dan Editor
 --------------------((( baguscakep terus belajar )))-------------------- 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar