Di atas makam kuno aku terbang
Mendekati petang bersuasana
tawuran
Kasihan sekali ayam di depanku
berkepala botak
Lari terus seorang diri hanya
untuk menunggu waktu pulang
Ah.....pulang
Sama
denganku
Aku
ingin segera ke rumah-Mu
Aku
gak punya apa-apa
Yang
ku punya hanyalah ketiadaan
Pelangi itu sudah berubah warna
Merahku hitamku
Jinggaku hitamku
Kuningku hitamku
Hijauku hitamku
Biruku hitamku
Nilaku hitamku
Unguku hitamku
Tapi
aku mohon pada-Mu putihku masih menjadi putihku dan benang bisa segera terurai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar