Serasa ingin muntah
aku melihat aku sekarang
Rapi sekali kamarku
yang berhamburan baju-baju habis dicuci dan baru kering
Ada juga celana dan
jaket KKN yang bergelantungan di tembok kamar istana ternyamanku
Seperti yang pernah
kuceritakan
Ada tulisan dua
belas macam sedang menertawai aku yang sedang mencoba melihat ke dalam pikiran
terjauhku menembus segala sekat dan batas
Sapu lidiku berdiri
kokoh tak tergoyah tepat di depan mata kepalaku sendiri
Fotoku waktu
perpisahan dulu sedang tersenyum menoleh ke arahku
Tapi ku tahu kalau
dia hanya berpura-pura saja
Biarlah aku berteman dengan debu
Biarlah aku berteman dengan abu
Biarlah aku berteman dengan Kau
Bagaikan harimau
yang habis berburu dan pulang dengan perut kosong kelaparan
Dia menguras
seluruh keringat di luar dan dalamnya dunia hingga samudera kepastian menjadi
kering tak tersisa
Seperti perahu yang
sedang berlayar di tengah ganasnya ombak di lautan lepas
Sesekali memang
sempat oleng terkena imbas jilatan gelombang
Tapi aku harus
berusaha mempertahankan kemudi agar gak sampai tenggelam di kuburan
Belajar, bertahan, berdoa
Itulah tiga tangga yang harus kunaiki
Agar aku masih bisa melanjutkan perjalananku sampai di pantai impian......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar