Lelahku
menapak jalan panjang berliku
Mendaki
tebing berbatu
Keringat
sederas hujan badai disertai petir menyambar
Darr ...
Sejuta
peluh mengalir di sekujur tubuh hingga laut samudera terpenuh
Kadang
ku merasa benci dengan semua ini
Benci
ku sendiri ku
Bukan aku
tidak menerima merahnya strawberry
Atau
manisnya buah semangka yang matang
Tapi aku –
Mu manusia biasa
Tentu
tidak bisa lagi bernafas lega jika jika paru – paru ini tidak terlindung
sempurna oleh tulang rusuk yang telah hilang satu
Ingin
rasanya aku bisa mengakhiri penantian panjang ini dengan mencari separuh
nafasku yang masih sembunyi di balik awan – Mu
Seperti
bosannya ada apa dengan cinta
Penatnya
pekat di sana
Dan
dinding yang kelam dan kedinginan
Seperti
itulah aku sekarang
Rasanya
ingin sekali aku mengambil pakaian terbagusku di lemari lalu segera ku pakai
dengan nyaman biar badanku tidak kedinginan lagi
Ingin
juga aku menatap bintang – bintang di langit pada malam hari yang cerah
berharap ada satu bintang yang jatuh ke hatiku
Salahkah
aku dengan semua butiran pasir di sepanjang tepi laut dan ombak yang senantiasa
bertasbih kepada – Mu ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar