Ketika tunas ini
tumbuh
Serupa tubuh yang
mengakar
Setiap nafas yang
terhembus adalah kata
Angan, debur dan
emosi bersatu dalam jubah terpautan
Tangan
kita terikat
Lidah
kita menyatu
Maka
setiap apa terucap adalah sabda Pendita Ratu
Ah ...
Di luar itu pasir
Di luar itu debu
Hanya angin
meniup saja lalu terbang hilang tak ada
Tapi
kita tetap menari
Menari
cuma kita yang tau
Jiwa ini tandu
Maka duduk saja
Maka akan kita
bawa
Semua ...
Karna kita adalah
satu
Puisi
Cinta “AADC”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar