Dan kini ku lalui
terjalnya kerikil- kerikil tajam yang siap menendangku keluar dr arena
pertandingan dengan perasaan yang lega
Bersahabat dengan
kebekuan jiwa yang kedinginan sudah menjadi kebiasaanku
Makan angin dan
sisa – sisa makanan orang lain terasa sangat mengenyangkan hatiku
Berselimut
ketidakpastian hidup sangat mengakrabi hari – hariku
Malamku jadi siang
dan siangpun menjadi terbalik
Terdengar desah –
desah nafas dari bilik – bilik kekosongan zaman
Jeritan hati
memuncak meraung ke segala arah mata angin
Hampa sehampa –
hampanya
Kelaparan mendera
waktu – waktu yang telah terlewati dengan gerusan hebat
Kepedihan dan
keperihan luka akibat sayatan pedang kedewasaan ternyata mampu membuat jiwa
merangkai bunga – bunga keyakinan
Keyakinan itulah
yang mahal
Aku yakin pada-Mu
Di setiap kata yang
terucap
Di setiap keringat
yang mengucur
Di setiap air mata
yang tertumpah
Di setiap angan
yang terbang
Pasti ada Kau yang menjelma.....
17/03/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar