Di sana – sini
Di setiap warna - warni
Dalam
pekatnya malam yang bisa terhirupi
Dalam
terangnya siang yang bisa terciumi
Dalam
dinginnya salju yang bisa dirasai
Dalam
panasnya air mendidih yang bisa dijilati
Di sana – sini
Di setiap warna - warni
Setiap
laut yang selalu dilayari
Setiap
daratan yang selalu dilewati
Setiap
udara yang selalu diterbangi
Di sana – sini
Di setiap warna - warni
Tidak
ada satu jengkal tanahpun yang tidak ditembusi
Tidak
ada satu blok rumahpun yang tidak dihadiri
Tidak
ada satu ruang kamarpun yang tidak disinggahi
Di sana – sini
Di setiap warna – warni
Tidak
ada satu hati pun yang tidak terkena virus yang satu ini
Tidak
ada satu jiwa pun yang tidak terkena penyakit yang satu ini
Tidak
ada satu rasa pun yang tidak terkena wabah yang satu ini
Di sana – sini
Di setiap warna – warni
Wabah,
penyakit dan virus hedonis
Wabah,
penyakit dan virus liberalis
Wabah,
penyakit dan virus kapitalis
Wabah,
penyakit dan virus permisif
Wabah,
penyakit dan virus sinkretis
Wabah,
penyakit dan virus opportunis
Wabah,
penyakit dan virus materialis
Wabah,
penyakit dan virus sekuleris
Wabah,
penyakit dan virus demokratis
Wabah,
penyakit dan virus sosialis
Wabah,
penyakit dan virus komunis
Wabah,
penyakit dan virus atheis
Wabah,
penyakit dan virus najis
Di sana – sini
Di setiap warna – warni
Sebelum
janji-Mu menghampiri
Sebelum
kemenangan ini di tangan kami
Sebelum
Khilafah datang kembali
Sebelum
Syariah tertancap di bumi
Sebelum
itu terjadi.......
Di sana – sini
Di setiap warna – warni
Aliran
darah – darah kehidupan kami masih terkotori......
2/2/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar