Selasa, 08 Januari 2013

BETAPA KU MENYAYANGIMU ANAKKU


Jangan ditanya betapa sayangnya aku sama kau nak!
Doa, panjat dan pinta selalu ku sempatkan di setiap ruang dan waktu yang masih tersisa
Langkah demi langkah yang terjadi hanya untuk mengantarmu melintasi keganasan ombak yang membakar
Dekapan hangat pelukku hanya untuk menjagamu dari terjalnya karang – karang di lautan api angkara murka
Belaian mesra tanganku sengaja ku lakukan untuk menuntunmu menyingkirkan debu – debu yang bisa mengotori bajumu

Aku gak bisa mengatakan kepadamu kata – kata yang bisa melukiskan betapa aku menyayangimu nak!
Mungkin hanya sebuah perjuangan sekuat tenaga untuk bisa menyelamatkanmu dari jilatan jahannam yang bisa membakar habis semua kenyamanan sesaat lah yang bisa ku goreskan untukmu anakku!

Aku merengek, meratap dan menangis kepada Allah agar kau semuanya senantiasa diteguhkan  dan diseimbangkan setapak demi setapak kaki – kakimu di atas jembatan yang lurus
Aku berharap semoga kelak ketika dunia dan semesta sudah tidak berguna lagi, kau dan aku bisa bertemu kembali
Aku sangat menginginkan perjumpaan terindah dengan Allah-ku nanti kau bisa menemaniku
Tentunya saat nafas – nafas hampa sudah kehilangan nafasnya
Berkumpul kembali dalam naungan bendera Junjungan-ku
Bersatu kembali di bawah panji – panji Kemuliaan Islam
Berlindung dalam selimut bendera LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH

Aku menyayangimu anakku untuk hari ini, esok dan selamanya tanpa menghiraukan lagi dinding – dinding pemisah dimensi antara dunia yang penuh canda dengan alam sesungguhnya


7/1/2013

2 komentar: