Rabu, 04 Juli 2012

Kasihan Pendidikan di Negeriku !!!


Aaahhhhhh.........
Sambil menarik nafas terpanjang yang pernah ada.
Alangkah rusaknya negeriku tercinta.
Gak bahas yang terlalu ruwet biar ga bikin kepala ini tambah ruwet.
Pendidikanku hancur.
Mana bisa mencetak generasi yang baik
yang ada malah menghasilkan lulusan yang juga hancur n ruwet cara berpikirnya.
Dimulai dari cara masuknya aja gak halal.
Saling sogok dengan dalil "Tolong Pak/Bu anak saya kalau gak diterima di sekolah sini dia gak mau sekolah".
Atau "Tolonglah Pak/Bu, Anda kan teman baik saya atau saya kan teman baik Anda atau saya dan Anda kan masih saudara, masak gak mau nolong sich".
Kalau udah gitu terus mau bagaimana?
Si panitia penerimaan penerimaan peserta didik baru pun yang katanya seorang guru yang mengajarkan nilai integritas n pendidikan karakter kebangsaan, ehhh gelethek mereka juga gak berkutik kalau itu menyangkut masalah sahabat atau kerabat dekatnya........
Kalau udah gitu mau bagaimana lagi coba????
Belum lagi kalau mau ujian nasional, si murid yang justru gak mau nyontoh temannya di goblok2in sama teman2 n gurunya,,,,,,
Parah...
Bahkan si guru pun jadi ikut repot memberi jawaban kepada si murid yang bahkan 'pualiang' bodoh sekalipun agar semua siswa di sekolahannya bisa lulus 100%
Untuk apa coba predikat kelulusan 100% itu?
Tentu gak lain agar peserta didik baru yang akan mendaftar ke sekolahan tersebut menjadi banyak n citra lembaga pendidikan tersebut menjadi relatif baik n posisinya aman.....
Aaaahhhhhhh..................
Belum lagi kalau tingkatan sarjana,,,,,
Harga sebuah skripsi aja sekarang sudah kisaran 2,5 juta....
Itu untuk S-1, gak tau untuk S-2 atau S-3, berapa lagi tuch harga sebuah kelulusannya?????
Angka 2,5 juta itu saya dapat dari pengakuan jujur teman kuliah saya yang ibu2....
Jadi aku gak mengada2 membuat tulisan ini.
"Tapi jangan bilang siapa2 lho Mas Bagus??????". katanya polos.
Aku terdiam,,,,,,,,,
Ahh....................
Mau dibawa keman nich negeriku tercinta ?????????
(Sebuah ungkapan hati seorang pendidik yang pingin benar di tengah atmosfer kehidupan yang amburadul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar