Kamis, 31 Mei 2012

Masih Mencoba Bermimpi


Tinggal sedikit saja saat sang pengejar mimpi benar-benar kehilangan akalnya
Gak ubahnya seperti tuna wisma di tengah padang pasir yang retak
Laksana dihisap habis seluruh aliran nafasku oleh sang pelahap maut yang membabi buta
Kini darahku tinggal setitik dalam luasnya samudera
Ceritanya sekarang aku lagi asyik menghitung hari yang tidak lebih dari satu tangan kiriku dengan jari-jari yang masih utuh
            Menghitung sebuah kepastian hitam dan putih
            Tanpa senyum sang surya
Aku masih ingin tidur, tidur dan tidur
Aku belum mau bangun dari rangkaian panjang pemandangan terindah yang coba ku lukis dengan semua energi positifku dalam bunga-bunga yang sempat berseri di tengah malam
Aku berniat mencium selendangnya
Dia berniat mencucinya
Aku dan dia menjadi jauh
Apa yang terjadi padaku?
Apa yang terjadi padanya?
Apakah pantas aku berusaha melepas jantungku yang masih berdetak setelah semua yang telah diberikan Sang Penguasa Surga?
Dia adalah Engkau juga
Raga yang ku miliki
Jiwa yang ku diami adalah milik-Mu
Kerudung yang dia kenakan
Jilbab yang dia pakai adalah milik-Mu
Aku yakin dan percaya semua pahit dan manisnya semesta yang bisa terindra
Meski aku masih mencoba menghitung hari menuju kepastian-Mu
Walau ku tahu Kau pasti disana....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar