Senin, 30 April 2012

SALAM PERPISAHAN


Kedua tanganku mengepal, menyatu dan menyangga kepala yang hampir jatuh di depan note book dengan maher zain yang menyanyi di tidurku
Mencoba melihat kembali kehidupanku yang dulu lewat cermin nyata tentang indahnya sakit akibat Sinta yang waktu itu masih terbang bebas di awan – awan putih berkilauan
Ada air lagi dari kedua sumber telaga yang suci
Lebih deras dan semakin deras
Banjir bandang menyapu seluruh memori di otak yang penuh sesak

Maafkan aku Kasih
Meski mencoba menetralkan racun dalam tubuh dan menawarkan air laut
Tapi aku terlalu kecil
Ku belum kuat menegakkan punggung yang terasa lapar

Tapi aku bukan rahwana yang berusaha merebut Sinta dari Rama
Hanya memperjelas kembali lukisan abstrak yang telah ku gambar di hatiku sejak 2007 lalu
Sekarang sudah 2012
Siapalah yang mampu mengendalikan jarum detik jam yang terus berputar ??
Aku ??

Aku gak mungkin menyalahkan hujan yang selalu turun setelah kemarau di daerah tropis
Aku juga gak berhak menyuruh-Mu menghentikan aliran air yang selalu menuju ke bawah
Siapalah aku ??

Aku hanya menyesalkan mendung yang terlalu cepat datang
Dan mengapa aku terlanjur menyukai wanginya melati yang memang kau ciptakan untuk itu
Aku pun kau ciptakan sama
Tapi aku sadar kalau aku gak pantas mencegah kain yang sedang Kau potong untuk Kau jadikan baju yang bagus untukku
Dan aku tahu itu

Ahhhh lagi ...
Menarik nafas terpanjang yang pernah ada sampai seluruh oksigen di udara menjadi hampa dan kosong karenaku
Rintik gerimis yang dipaksa berbaris dengan teratur

Jika memang Engkau - beriringan  tak kuat menahan gelombang tsunami yang terlalu besar menimpa puisi seribu satu ratap ini - menjadikan Sinta dengan Rama
Ya sudahlah
Sekali lagi aku bukan rahwana
Ku buka palang pintu dunia dan aku tak kuasa mencegah-Mu
Aku hanyalah bagian kecil dari debur ombak di lautan lepas yang Kau duduki
Ku hanya ingin melihat gambaran ini sekali lagi sebelum benar – benar ku tembok baja untuk selamanya

Tapi aku takut gak bisa membangunkan orang yang sudah mati
Aku takut ketika aku tidur lalu gak bisa bangun lagi
Semua di tangan-Mu
Ku hanya bisa berusaha berkali – kali tanpa henti untuk menutup lubang jebakan ini

Dan inginku lagi Tuan
Aku ingin melihat Seruni bisa lebih mekar dan memberikan harumnya ke semesta-Mu
Aku gak mau melihat mawar ini cepat layu hanya gara – gara telat diberi air dan dibiarkan mencari makan sendiri
Aku gak bisa menerima kalau sedap malam kurang harum baunya hanya karena di cium waktu sore hari karena dia ingin segera dipanen

Pada hari Rabu ini aku ingin segera terbebas dari segala jerat
Bergerak lagi menuju kepada-Mu setelah sempat tertunda
Mengais belas kasih-Mu dan selendang yang selama ini mengusik kehidupanku

Maafku selalu kepada-Mu
Jika aku boleh bicara dengan - pemilik jilbab dan kerudung hijau di hari kedua waktu pertama kali aku melihat melati di Al-Azhar yang dingin - untuk terakhir kalinya
Aku ingin ngomong Tuan kepadanya :

“Saya PUTRA itu mbk
Mengapa mbk gak bisa bertahan sedikit lebih lama ??
Padahal seorang pemenang sejati tidak selamanya dari orang yang kuat, tapi dia adalah orang yang selalu bertahan dan terus bertahan sedikit lebih lama dari orang kebanyakan untuk bisa mengakhiri pertandingan dengan sebuah kemenangan
Dan kurasa mbk tahu itu
Saya berusaha mempercepat proses ini berharap agar bisa lebih cepat bertemu dengan mbk
Karena saya pernah ngomong ke mbk bahwa kita pasti akan bertemu kalau Allah mengijinkan
Seorang pemenang sejati adalah orang yang berani memulai sesuatu dan berani pula mengakhirinya dengan sebuah kemenangan
Tapi nyatanya ??
Kalau mbk ternyata sudah memutuskan jalan sendiri ketika di persimpangan, maka saya akan mengakhiri perjalanan panjang saya di finish dengan kembang yang saya berharap wanginya bisa mengobati luka ini
Kembang yang sengaja dipetik oleh Tuan saya untuk diberikan kepada saya

Atau ...
Saya harus sadar mbk
Mbk mungkin butuh lukisan yang naturalis dan bukan abstrak seperti yang saya gambar
Saya gak boleh terlalu egois
Mbk adalah seorang Hawa yang segera menginginkan Adam menjemput di akhir penantian mbk
Saya harap mbk bisa melihat dengan mata yang ada dalam beningnya hati mbk
Saya harap mbk memanah dengan tepat jatuh di jantung sasaran itu
Berharap juga dia jauh lebih tegar melebihi kokohnya gunung yang menjulang tinggi tanpa takut badai apapun dibandingkan dengan saya yang gak ada artinya ini mbk

Saya menghormati dan menghargai mbk
Saya pasti tersenyum melihat anggrek bisa mekar di musim semi
Saya pasti tersenyum melihat senyum lebar di wajah mbk
Saya pasti tersenyum melihat mbk bisa minum segelas es teh pada waktu berbuka setelah mbk melakukan puasa dan menahan lapar dan dahaga seharian
Tapi saya pasti sedih melihat air keluar dari mata mbk membasahi kedua pipi halus itu
Karena saya ingin melihat hidup mbk bahagia
Itu saja .....”

Terima kasih atas semua rasa yang telah Kau beri !!
Terima kasih atas semua rasa yang telah kau beri !!
I love U .....
Please, don’t let me down
Don’t ever leave me whenever i’m alone
Hold me tightly when i about to fall

Translate after “I love U” by : Cak Taufik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar