Mendung terang saat
kasihku tersenyum
Dingin hangat gurauan
mengokohkan pertalian
Sakit meradang
terkalahkan oleh kuatnya keyakinan yang menghujam
Pinta terkabul serupa
permohonan
Rasa merenda rajutan
kisah jiwa
Duka terselip menanti
takdir masa
Menyandar dan tersadar
pada keabadian yang menjadi tujuan
Mengobati segores luka
hati yang tersembunyi
Dalam tetes – tetes air
bening yang menghiba di haribaan Cinta Sejati
Berlalu dalam akhir
kisah yang pasti
Berlabuh di samudera
kasih abadi
Bersama kekasih yang
tertakdir kini dan nanti…
Hubbi…
Ukhibbuka fillah…
#LenteraMerah
Jika
memang air laut terlalu asin untuk kita minum
Menambah
dahaga kekeringan sebanyak diminum
Walau
berusaha sedia limpahan tetes – tetes embun yang sudah terminum
Namun
ternyata dunia masih ingin meminum
Maka
belumlah cukup di sini pencarianku akan telaga
Mengobat
luka menghilang dahaga
Jika
perlu semua sumber kasih semesta akan kuberi
Asal
cinta senyum bahagia menyambut pagi
Semoga
curah surya masih bisa disemi lentera di tengah mendung yang beranjak pergi
#SinarPutih
Deru hasrat anak
manusia menggulung karang terjal menjulang
Ingin samudera
penghilang dahaga…
Harap tetesan embun tuk
melenyapkannya
Namun lalai siapa diri
yang menghamba lemah, hina tanpa Yang Maha
Bila #Lentera hanya
mengharap kasih dari manusia, tak akan senyum merekah bersama #SuryaPagi yang
hangat tak menyngat...
#Lentera menyala bahagia
selagi bisa menerangi gelap #SinarPutih purnama yang tertutup mendung duka…
#LenteraMerah
Bukan
menghamba pada lemah hanya lemah selemah – lemahnya tanpa Kuat Sang Maha Kuat
Bukan
sekedar menghamba
Namun
jika harus mengusap kaki purnama Sang Maha Cinta rela membuka mata, maka
lakukan saja semua kata
Hanya
tuju Ilahi itulah tapi
Dalam
hati tetaplah menyala dalam penghambaan hamba
Tiada
hina di bawah hamba yang diri selalu dihambakan pada Pemilik hamba
Bukan
hanya sekedar menghamba tanpa jiwa
Tapi
beginilah cahaya yang kini menjadi senja yang memerah
Hadirnya
semoga bisa memeluk erat – erat #Lentera yang telah dijabat dalam kesucian hati
yang terikat
Beginilah
#Putih yang ingin terus menyinari pagi dan malam hari dimanapun bumi tersirami…
#SinarPutih
23
Juni 2014, #BumiAllahAturanAllah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar