Lagi.....
Setelah sekian abad tidak terhubungkan
Berjuta anak tangga telah terlewati setelah kepergianmu
Kemarin malam
10 September 2013 jam 06:44 pm
Tunggu.............
Cukup lama
Akhirnya
Tuuuuuuuuuuuuuuuuttttttttttttttt.........................
Sekali saja karena aku langsung mematikannya
Aku takut
Aku masih berharap
Aku ingin menyapa sang purnama yang sinarnya begitu
mempesona
Surya pun terlena
Bermimpi mulai pagi berganti siang dan siang berganti
malam hingga kembali memutar waktu dengan rasa yang sama
Ternyata purnama pun bertanya
“ne sapa”
Tanpa tanda tanya
Masih sama dengan gaya bicara waktu purnama masih separuh
Ternyata purnama tidak berganti sutera
Sutera yang sama
Sutera yang pernah menjadi lentera
Meski akhirnya ku tahu kalau itu hanyalah lentera yang
semu
10 September 2013 jam 18:46:05
085736041xxx
Ku lihat saja pesan dari balik cahaya dalam dinding –
dinding putih berterali besi
Aku diam
Hening
Diam seribu kata......
Hanya doa yang ingin kusampaikan kepada purnama dari
dalam hatiku
Cukuplah hanya kumbang – kumbang malam dan kunang –
kunang di daerah pekuburan yang bisa mendengarkan doaku
Doa yang selalu kupanjatkan kepada-Nya untuk sang purnama
nun jauh disana
Purnama yang tidak bisa lagi terjamah oleh tangan –
tangan manusia
Hanya berharap hatinya masih bisa membuka diri dan
menerima doa dari hatiku
“semoga seiring bertambahnya dentuman lonceng jam dinding
yang kuno ini sang purnama semakin bertambah terang sinarnya”
“semoga sang purnama bisa menerangi hati – hati yang
sedang gerhana”
“semoga sang purnama tetap tulus memberikan senyuman
termanisnya kepada seluruh penghuni langit dan bumi”
“tidak hanya di malam harinya, bahkan sinar terang sang
purnama masih bisa dinikmati oleh embun – embun pagi yang berbagi kesejukan
dengan sinar hangat sang surya”
Kamar Mess KMJ, 7:15, 11/9/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar