Wahai Engkau yang
di seberang sana!
Jangan kau
palingkan aku dari tujuanku kepada-Mu!
Kupegang tiang
kapalku erat – erat
Ku kemudikan
kapalku cepat – cepat
Ku tata
persediaanku rapat – rapat
Wajahku kini mulai bersinar seterang mentari
Jangan Kau padamkan sinar wajahku!
Gemerlap pantai
pertama mencoba menjilat wajahku dengan air ludahnya yang wangi sewangi bunga
raflesia yang sedang mekar
Melambai –
lambaikan tangan halus penuh duri ke arah wajahku
Sekuat tenaga
membalik sinar terang menjadi sinar lawan
Menjungkirkan kapal
hingga berjalan dengan kepala sebagai kaki
Wajahku memalingkan diri darinya mengikuti bisikan kanan menuju seberang
lautan
Halusinasi yang dikalahkan oleh keabadian dalam kenyataan
Teori harus sama dengan prakteknya!
Tolong selamatkan palingkan
aku darinya
Tuntun bimbing
arahkan aku kepadanya
Kepada-Mu.......
Depan komputer KMJ, 14:25, 21/08/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar