Hai anjing – anjing najis
penjilat kotorannya sendiri!
Kesini kamu!
Aku gak takut!
Walau kau menunjukkan gigi
taring kebengisan yang sangat menyeramkan dan terkadang bisa membuat ciut nyaliku
Aku gak takut!
Hai
babi – babi keparat yang selalu mengendus – enduskan hidung keserakahannya pada
setiap lumpur – lumpur bau yang menjijikkan
Kesini
kau!
Aku
gak akan mundur sejengkal pun!
Walau
kau selalu menghantui semua manusia dengan tingkah pongah keserakahanmu memakan
semua makanan kami dengan tanpa sisa
Akan
ku tikam kau dengan belati yang ku punyai dan ku robek – robek hatimu lalu ku
bakar dan ku kuliti daging kotormu yang bersatu dengan kulit yang berlumuran
darah
Wahai semua kaumku yang masih
menyembah anjing – anjing dan babi – babi terkutuk!
Kemarilah!
Aku gak takut dengan ancamanmu
yang banci itu!
Aku gak akan lari sampai
terkencing – kencing melihat sorot mata tajammu yang penuh dengan tipuan!
Dan
menurutku kau itu sangat lemah
Hanya
tumpukan banci – banci jalanan yang selalu menjadi sampah peradaban
Kau
makan kotoran – kotoran itu sampai habis
Aku
gak butuh!
Makananku
bukan kotoran seperti yang kau makan!
Wahai makhluk seburuk – buruk
ciptaan!
Ku tantang kau untuk berkelahi
denganku hingga aku dimenangkan oleh Sang Pembuat mata elang atau aku
dibinasakan-Nya dalam keadaan membela apa – apa yang menjadi hak-Nya
Maju kau dengan para binatang yang
ingin memakan hatiku n hati – hati semua manusia yang masih punya hati!
Maju kau dengan seluruh
gerombolanmu yang tidak tau malu itu!
Akan ku potong lehermu dan ku
cincang – cincang dagingmu hingga kau akan hilang diterpa angin kehampaan dan
hanya akan menjadi sejarah kelam sepekat malam tiada berbintang
15/1/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar