Banyak puisi berubah menjadi cikal bakal inti laju roda
yang terus bergerak
Seperti beredarnya bumi mengitari matahari
Ada pertandingan antara derbi Manchester di ruang
penyusunan kekuatan
Empat prajurit di antara kawanan pasukan tempur sedang
istirahat
Hujan di malam ini sangat deras
Dinginnya tidak memakai kaos lomba tingkat nasional 2002
Hujan beneran
Dingin beneran
Sengaja ku tulis puisi ini dengan tanpa otak sehat yang
berjalan
Mengalir saja bagai lava yang keluar dari perut bumi
lewat mulut gunung karena ledakan dahsyat
Ku percepat langkah kaki puisi ini agar cepat sampai
Kedua mataku sudah mengantuk
Tapi aku ingin berkarya sekali lagi
Karyaku yang nyata
Bukan untuk ku tangisi
Bukan untuk ku sesali
Hanya menulis ulang kisah di masa aku masih muda dengan
sejuta bintang
Kau jangan ikut menangis
Kau pun jangan bersedih
Tapi kau juga jangan tertawa mendengar puisiku bicara
tentang sebuah rasa dalam perjalanan panjangku
Perjalanan panjang lagi
Berharap sudah gak ada kebosanan
Ku mulai belajar akrab dengannya
Siapalah lagi temanku saat ini ??
Dengarkan dulu karena diary-ku mau bercerita
Tolong diam meski hanya sebentar
Jumat, 16 Januari 2009
Subhanallah !!
Ku teringat kata – kata penyelamatku : “by the way moga sukses dengan dua belas
empat sekian. Ma’annajah !!”
Minggu, 18 Januari
2009
Palestina menangis
Duniaku menangis
Tapi ada seberkas cahaya saat jepretan foto berwarna
hijau tua dua kali menghampirinya
Semoga Allah menyayangi engkau selalu
Rabu, 21 Januari 2009
Ternyata tempat rahasiaku terbongkar oleh
sang abdi di markas besar
Maluku berusaha tidak malu
Jumat pagi, 27 Maret 2009
Menutup langit dengan warna silver yang baru pertama kali
ku lihat waktu berjuang di tempat pertamaku menginjakkan kaki di bumi
Lalu waktu berganti mentari ku lihat rembulan lagi
menghidangkan jamuan untuk saudaraku dengan memegang kain warna putih dan hitam
di bagian sepatu
Ku lihat purnama di tempat biasa
Jumat malam di waktu yang sama
Ku gak tahan melihat pesona bintang yang baru turun ke
bumi untuk menyinari setiap belahan dunia dengan senyumannya
Di tempatku menggali potensi terpendam ada mawar ungu
datang mencari buku ‘Saatnya yang Muda Menjadi kaya’
Sabtu, 23 Mei 2009
Ada sepasang mata memakai baju perak dilapisi
wol
Ku teruskan saja sepedaku
Tapi ku yakin dia-lah lentera itu
Rabu, 15 Juli 2009
Ku awali dengan salam yang menyebar secepat kilat menuju
seluruh isi
Berkerudung batik diselimuti kain hitam berjalan
beriringan tepat di mataku
Selesai turun minum ku lihat samar di balik tirai ada
cahaya berjubah biru motif batik dengan topi merah muda
Tapi sesaat kemudian cahaya itu berganti topi dengan
warna biru tua dengan tetap berjubah sama seperti yang muncul di hari pertama
ku lihat melati di al-Azhar yang dingin
Lalu aku bermandikan cahaya dalam satu mobil dengan para
orang tua dan guruku
Byooorr.........
Muntahnya menjadi saksiku
Ah ...
Capek
Ingin rasanya mata ini terpejam agar gak bisa melihat
bulan itu lagi
Tapi dalam hati aku masih ingin bersanding dengannya
23 Desember 2009 jam 9.35 pm
Ada suara yang berbisik di telinga tanpa ada orangnya
“jangan prnh berhenti untk berusaha, jngan
menyerah teruzlah berjuang, penyesaln tu pst da d akhr n resiko d tanggung
pnumpang”
25 Desember 2009
Ku lihat purnama kembali terbit di balik tirai lagi
Bukan tirai biasa
Tapi tirai merah di dalam salah satu kamar surga
Tersenyum membelah langit dan menembus segala penghalang
Melati pun mekar saat ku akan naik ke langit
Waktu itu surga masih di depan dan aku di dalamnya dengan
penghuni yang lain
Ada mawar bertangkai merah muda berusaha mengetuk pintu
Senin, 28 Desember 2009
Al-Hambra ternyata menyimpan sejuta kisah
Berawal dari sebuah Kalimat
Bunga – bunga bermekaran dengan uang dua
puluh ribu sampai mobil pick up dengan sepeda motor astrea menjadi mata - mata
yang gak bisa ku tutupi
Hanya bisa ku nikmati dalam sebuah memori
yang tersimpan rapi di otak ku yang masih berdiri
22 Agustus 2010
Diselimuti biru berbunga dengan awan berwarna hitam polos
beralas coklat di atas perahu hitam
Dua melati sedang meniti di jembatan kedunglarangan
Secepat kilat aku terbang di samping melati yang ku yakin
dialah melati itu setelah lama tidak mencium wanginya
Minggu, 2 Januari 2011
Alhamdulillah Ya Allah !!
Meski aku terhalang gerhana sehingga warna
bulan tertutupi
Tapi ku yakin bulan berhati rindu akan diriku
Aku pun sama
Berdentang lonceng kicauan kenari bisa
menentramkan hatiku waktu itu
Purnama sedang duduk paling belakang digonceng
bertiga
Ku yakin yang di tengah itu adalah kepalanya
Minggu, 9 Januari 2011
Sebelum membahas seluruh isi langit dan bumi aku menyempatkan
diri ke istana surga karena ingin beriringan masuk ke alam penuh kedamaian
dengan para kekasih
Di sana ada Bunda Hawa dan anak – anaknya sedang
berbicara cukup serius
Lalu topi koboi bertemu dengan bunga bermahkota hijau –
hijau
Kejadian seperti biasa lagi dengan tambahan pelindung
kepala putih di tangan kiri
Jumat, 14 Januari 2011
Junior Red Cross berkaos yadika dengan celana hati setelah pergi
Tepat beradu sinar sepanjang hari dengan
teriknya hingga hujan kembali datang
Masih bertanya – tanya kepada Tuanku
“mengapa aku belum bisa menggapai purnama ?
padahal sudah kepingin banget makan buah pepaya”
Hujan pun turun dengan cukup deras
Sekarang di hatiku selalu musim penghujan
Tapi aku gak mau berteduh
Kamis, 17 Pebruari 2011
Ada delapan malaikat kecilku mendatangi dua kekasih
dengan membawa kedua tanda tangannya bertema remaja dan cinta
Selasa, 1 Maret 2011
Bertemu di satu titik sebelum berpencar
kembali ke alam masing – masing
Masih berwarna rumput yang baru tumbuh pada
tanggal 20 Pebruari di tahun yang sama – sama bersabar
Adegan
lain tepat di hari ke-7
Hamparan hutan yang dilukis hitam dengan
puncak gunung berwarna satir merah muda berada di kawah candradimuka
Sebenarnya aku gak tahu satir itu apa
Bertanya dan menjawab dua kali dengan sinar
yang bertemu lagi
Jumat, 28 Maret 2011
Berusaha mencari dua bendera panglima yang masih belum
ketemu untuk dipakai agar semua bidadari di segala penjuru langit dan bumi
lebih cemburu lagi
Sebenarnya sekarang pun para bidadari sudah cemburu
kepadanya dan bunga yang lain
Senin, 23 Mei 2011
Hari terbaik kemarin ketika gema pembebasan
yang memakai celana jeans dan duduk di atas kursi yang berjalan tiba – tiba
melihat purnama terbit di sebelah selatan
Tapi sayang sinarnya gak menembus kertas
undangan
Sabtu, 11 Juni 2011
24 jam yang lalu setelah memberi makan ke angin yang
rapuh aku langsung membawa sisa makanan ke istana surga
Di sana ada sinar itu dan mata yang lain
Mataku dan sinarnya langsung redup
18 Juni 2011
Merepet jalan kepiting langsung masuk ke
rumah keringat agar tidak ketemu dengan buah naga yang merah menyala di hari
Sabtu
Tapi merahnya dipadu dengan hijau seperti
sering kelihatan
Ada sepeda warisan penuh berkah sedang
mengambil uang 50.000 lalu segera pergi ke stasiun Bangil untuk mencari nafkah
19 Juni 2011
Cukup panjang benang yang kan ku gulung di hari libur ini
Para kekasih berjenis dua di alam masing – masing dalam
satu ruangan sedang membangun kerajaan yang hendak dijadikan tempat berkumpul manusia
yang lain
Aku menjadi mata air surga dalam tempat sujud
Kekasih yang satunya sedang merangkai bunga – bunga
impian berwarna seperti kemarin di atas spion dengan stiker KR32
Sehabis itu aku kembali ke tempat ternyaman yang pernah
ada di dunia ini setelah sujudku yang kedua dengan mengunyah permen kematian
tanpa melihat isi di balik semua hal
20 Juni 2011
Komandan sedang briefing hajatan yang menentukan akhir dari dunia ini di salah satu
kamar surga dengan para pengawal kerajaan termasuk aku
Di dalam kamar itu kami berpikir luarnya
jenis kedua yang berangka satu
Aku dan melati tidak bisa melirik hanya
mengirim gelombang suara yang berisik
26 Juni 2011
Terjadi kebakaran hebat dan banjir dahsyat di seluruh
nusantara
Tapi dunia jadi terbalik di waktu santai ini
Sungguh senangnya hatiku dan hati orang yang polos
Ku lihat tiang penyangga sedang menyeberang jalan di awal
perjumpaan
Selesai menangis di Deltras dan pulang kembali ke istana
surga ku lihat venus gak bisa bergerak kemana – mana
Aku gak peduli meski dalam hati timbul perasaan miring
Itu adalah pesta kembang api terbesar yang pernah ku
lihat sepanjang hidupku
8 Juli 2011
Sebuah nama
Alicia...
Dia meluncur ke bawah langsung belok kiri
menghampiri kaca berlapis hijau yang sama lalu aku kembali ke istanaku di hari
terbaik setelah menggunakan tangan ini
Minggu, 31 Juli 2011
Ternyata tinta penku habis sehingga gak jadi nulis dulu
di hari pertama ku menahan kabut kelam
Tapi waktu mentari sedang bersembunyi aku mulai hidup
lagi
Mencoba mengingat sejuknya embun pagi bersama para malaikat
kecil-Nya
Tembok itu dicat biru dan atapnya pun sama
Saling mematikan sinar hingga benar – benar gak bercahaya
Mau meluncur lagi ke medan perang lagi setelah sedikit
beristirahat di tempat ternyaman
Ku terbang dari arah utara berbelok ke barat dihadang
hawa puncak dari arah timur berbelok ke utara
Maafku pada-Nya
Seorang pengibar melihat indahnya surga yang ada di
tengah lautan bertahun – tahun tanpa ikatan dengan dua mata yang berbeda
Mbk / dik ...
Semoga engkau selalu dilindungi Allah dalam setiap
langkah dalam perjalanan hidupmu
Amin ...
Minggu, 6 Nopember 2011 6.19 pm
Tepat di angka empat
Aku mau menyiram otak anakku di selatan jauh
dengan ilmu psikologi
Dari belakang menyambar kilatan cahaya lewat
sebelah kanan
8 Nopember 2011
Waktu sumpah pemuda kemarin aku disambar lagi sama sinar
berwarna semi silver gak jelas sama seperti warna kulitku yang dikasih prajurit
sedarah
Setelah selesai menggunakan telpon lalu aku mendahului
purnama yang akan menyinari malam ini dengan surban yang terbelit di leher
10 Nopember 2011
Hujan turun di bumiku
Melati terkena pisaunya
Aku pun gak jadi memetik sebagian melati itu
Anak – anakku juga gak jadi makan
18 Nopember 2011
Waktu nunggu si kecil mengadu ke langit
Kemarinnya aku sama – sama makan coklat sama mahkota
permata di tempat anakku yang baru lahir
Di bawah dunia menjadi coklat tua dengan selimut batik
Tapi sinar itu kurang terang
Sekilas info
Orang pertama yang
menghalangi cahaya sekarang sedang menuju ke sini
Waktu aku mau mengirisnya ada anggrek hijau sedang mekar
di seberang jalan
19 Nopember 2011
Aku menjadi gila sekarang
Masak orang dengan sepeda motor itu ku anggap
sama hanya gara – gara sama – sama bisa hidup
Ternyata lampunya gak menyala di luar sini
meski gak sampai terjadi kegelapan di hatiku karena waktu itu baik ada cahaya
atau tidak hatiku tetap bisa bersinar dengan terang
Suara panggilan ke-4 ternyata gak bisa
membangunkan lentera itu padahal banyak
lentera yang lebih kecil setelah kemah kalah oleh cahaya sinar rembulan
Suara merdu dari dalam surga tiba – tiba
menghilang meski sempat di sapa sang prajurit dari rumah tetangga
25 Nopember 2011
Aku jadi sering silau karena terkena sinar mentari pagi
Pas kebetulan sinarnya mirip dengan rumah pada tanggal 31
Juli 2011
Di bawah pohon mangga ku sedang menyuapi anakku yang baru
berumur sebulan
Sumpah susahnya minta ampun
Tiba – tiba anakku melihat bintang jatuh dan aku pun
melihat lebih dari bintang
30/11 – 8/12 2011
Jariku main – main membentuk sebuah sinyal
yang gelombangnya ku kirim ke planet venus berharap ada tanggapan balik
Ternyata di sana ada orang yang bisa ngomong
bahasa manusia dan dia bilang seperti ini
“gk pa2 bsk aq ttp masuk ngisi aj...”
Di dalam sinyal itu ku jelaskan juga kalau di
kutub selatan gak ada makanan
12 Desember 2011
Hari ini biasanya ada tahlilan di desaku
Mawar yang sering ku cium baunya sekarang bisa
berkomunikasi dengan darahku
Tapi gak ada handphone
Anehnya kok ada mawar berwarna hijau ya
Ah, gak aneh juga sich
Sudah sering lihat
Aku, kharisma dan aku lagi
Sedang balap liar dan pemenang tentu saja aku
Tapi aslinya kharisma itu gak mau di ajak dan aku pun
juga gak ngajak
23/12/2011 , 2.38 pm – 6.53 pm
My heart will go on terdengar sangat keras di telinga dan hatiku
Apalagi ditambah bom yang pernah meledak di
Hiroshima dan Nagasaki keluar dari lubang resonansi menuju seluruh jagat bermandikan
pelangi
Sang rembulan mekar duluan mengawali
perbincangan yang cukup hangat serasa
menenangkan segala lara
Ada calon mayat sedang tidur tepat di samping
kananku
Sekarang sudah bisa mewarnai dunia lagi
Bertanya tentang kepastian sebuah roda yang
bisa berjalan dan tentunya sangat nyaman untuk dinaiki
Ku usahakan mempersiapkan seluruh rencana
keberangkatan dengan kekuatan penuh tanpa cela
Empat kali warna biru bukan berarti bagiku
jika dibandingkan banyaknya bidadari yang turun memenuhi permukaan bumi
Akhirnya jadilah makanan hasil masakanku
Lega rasanya bisa memasak untuknya
25/12/2011 , ... – 3.59 pm
Kunyanyikan lagu syukur dan maafnya ungu kepada purnama
yang masih bersinar terang kala itu setelah mengingat kejadian selama setahun
penuh
Lalu aku digigit dengan gigi penuh kedamaian dan berusaha
menjunjungku ke langit tertinggi agar gak jadi percuma angin yang berhembus
Ttp semangat berpadu dengan KEEP FOCCUSS dalam bejana
yang berharap itu bisa menjadi bagian dari accesorries
surga
Disusupi ratapan lagu yang lagi meraung bersama diriku
Nevermind I’ll find some one like you
I wish nothing but the best for you
Don’t forget me I begged
I’lI remember you said
Sometimes it last in love but sometimes it hurts instead
Terhenti sejenak
Ombak besar menggulung lautan pasir di hatiku
Sarungku menjadi basah terkena dampak terparahnya
Terang sekali sinar di mataku meski sudah menunjukkan
kelas satu setengah SMA
Padahal biasanya aku sudah mati dan karena juga pagi tadi
aku sangat keras mengaspal jalan raya di sekitar rumahku
Lali kujilat air di daguku dan terasa asin
26/12/2011 , 5.36 am – 4.19 pm
Sangat jelas nama yang terucap meski tanpa
bersuara
Betapa kerasnya tepukan kedua tanganku saat
bersama
Ada suara keras lagi menghampiri telingaku
sekarang
Suara yang sama ketika kemarin malam
Suasana yang sama
Mendung di alam dan terjadi hujan lebat di
jiwa yang terdalam
Sebuah kerjasama tim yang baik untuk
menggiring bola dan memasukkannya ke gawang lawan
Kunikmati saat – saat matahari masih bisa
terbit dari ufuk timur ini
Aku gak mau terbangun
Ku ingin menyelami mimpi ini berkali – kali
lagi
Gak mau hanya sekali
Betapa indahnya lembah yang dalam dan langit
yang tinggi
Mengantarkan para pejuang ke puncak tertinggi
peradaban
27/12/2011 , 7.47 pm – 8.3 pm
Purnama itu memancarkan harapan dan terima kasih kepada
semua bintang karena telah membantu menyinari malam yang gelap gulita
Sebuah pengharapan juga agar setiap tetes keringat
berbalas dengan nikmatnya surga
Lalu ku terima cahaya lentera dengan menumpahkan air lagi
ke penjuru dunia dan berdoa kepada yang punya semua ini agar bisa menghapus
corat – coret yang sudah terlanjur tergambar di bukuku dan buku para pejuang
Berharap untuk masa depan yang lebih baik dan gak mendung
lagi
2/1/2012 , ... – 5.55 pm
Peristiwa penyusunan lima tonggak terbesar
dunia sedang berlangsung
Semoga semuanya bisa tahan terhadap goncangan
Ditambah penguatan dari yang diharapkan bisa
menambah semangat hidup
“Ttp semangat menggapai impianx”
24/1/2012 , 9.24 am – 2.14 pm
Meminta tolong ke venus untuk menyampaikan surat
perjuangan ke merkurius
Segeralah si venus melaksanakan tugas dengan baik
2/2/2012 , ... – 7.59.35 am
Saat berhenti di stasiun memori ini suasana sedang
seringnya hujan turun ke bumi
Meminta maaf kepada lampu taman karena gak
bisa membantu menyinari jalanan malam
itu
Tapi ternyata si lampu juga sedang tidak
menyala
Promosi dagangan pemantik kebesaranku untuk
masa yang akan datang kepada anggrek yang waktu itu aku masih berharap bisa
mencium baunya di masa depan
Si anggrek pun ternyata sudah membuka pintu
lebih dulu dengan jari – jari yang bicara tentang sebuah fakta
9/2/2012 – 1/3/2012
Sekarang kondisiku sedang terjebak dan tertahan meski
kemudian bisa lepas kembali
Di hari yang lain aku mendengar suara merpati mengajak
burung yang belum mau terbang agar bisa sama – sama terbang bersamanya
Pada hari ketiga ternyata melati itu sedang berwarna
kelam dan untuk sementara waktu belum bisa mekar
5 April 2012
Suasana sedang sangat panas di luar dan
dalamnya dunia ini
Tapi di hatiku meradang hebat banjir yang
menenggelamkan hampir seluruh tenaga yang tersisa di pertengahan penantian
panjang ini
Ada kemarahan penuh kasih sayang
Hanya permintaan maaf yang terucap dan ucapan
terima kasih yang halus terletup dari jari – jari kekosongannya
Keanehan
tekstur kasar ibukota yang dibalas
kehalusan budi tanah air
11 April 2012
Kuawali dengan kehalusan budi bangsaku yang disambut sama
oleh darah kelahiran
Sebuah pengakuan dan perendahan egoku ditambah sebuah
informasi penting terucap sehari sebelumnya
Aslinya waktu menyiram bunga yang baru tumbuh
Awal mula tercipta puisi 99% yang ditulis dengan jika
sang surya telah berbelok dan kembali
“ge mboten nopo – nopo”
15 April 2012
Izinkan aku untuk mengangkat seluruh isi air
laut dan menumpahkannya ke seluruh jagat raya terbesar ini dengan tanpa sisa
Aku gak kuat menahan bumi yang terlalu kering
dan gersang
Melalui sebuah ungkapan puisi terdalam ini
aku ingin mengumumkan kepada seluruh makhluk di sepenuh bumi dan langit bahwa
aku sekarang masih sangat lelah, berkeringat dan bosan dengan segala penat,
pekat, kelam dan kedinginan ini karena masih begitulah keadaanku saat ini
Aku sebenarnya ingin menyembunyikan bulan
yang hendak keluar di tengah malam
Tapi apa daya aku tak sanggup menahan
beratnya langit sendirian
“Allah tidak memberi apa yang kita harapkan
tapi memberi apa yang kita perlukan”
Masih seperti kata – kata terakhir di puisi
tentang rasa dengan tetap mencoba menyandarkan diri sepenuhnya kepada
Penggenggam Jiwaku ini dan berharap istirahat kita adalah di surga
2 Mei 2012
Berawal dari salam dan kujawab dengan menebarkan bunga –
bunga surga
Apakah besoknya tanaman itu bisa disiram kembali?
Menurut informasi bisa meski aku ternyata menyiram
sendirian lagi
Ahhh ..............
Akhirnya tinggal menunggu detik – detik yang menentukan
warna dunia setelah ini
Masih berharap seperti di akhir salam perpisahanku
kepadanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar