Sabtu, 20 Desember 2014

LAPANGAN BIRU

Aku mau bercerita lagi boleh?
Ada sebuah lapangan rumput yang indah sekali
Warnanya hijau dengan dedaunan rumput - rumput liar
Hampir setiap hari rerumputan itu dicandai dengan kerbau - kerbau yang telah mengerti akan esensi kehidupan
Hidup harus menghamba pada pemilik sejatinya dan kerbau itu sangat penurut pada majikannya
Meski pemiliknya hanya seorang nenek - nenek tua yang kurus kerempeng, sedangkan kerbau - kerbau itu badannya besar - besar dan gemuk lagi
Nenek itu umurnya sudah tua meski tidak sangat tua
Sehingga lapangan itu dulu kusebut juga dengan lapangan kerbau atau lapangan "kebo"
Disana kerbau - kerbaunya senang dan bernyanyi riang gembira
Tentu dengan bahasa kerbaunya yang mungkin ingin berbicara tentang esensi kehidupan versinya
Sesekali nenek itu memandikan buah hatinya ke sungai dangkal dekat dengan lapangan "kebo"
byur byur byur...
segaaaarrrrrrrrrrrrrrr............
Tapi terus aku tidak mau menyebut lapangan itu dengan lapangan "kebo"
Aku ingin menyebutkan dengan lapangan biru
Mengapa???
..................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar