Minggu, 22 Juni 2014

DIHINGGAP SEKAM



Menjadi bayang tanpa kaki
Jejak – jejak kesepian menyatukan diri dengan butir – butir peluh
Tiap – tiap singgah telah membebas senyum
Teduh malu #Biru tersipu
Jauh tatap akhir direkat
Bersama terang merangkai bintang
Damai membasuh temu mengakar
Aku di sini dihinggap sekam
Ya...
Sekam yang mudah terbakar gejolak penantian...
Ahad pagi sestelah #Permata pergi dg Umi dan adik tercintanya
Di sekolah Islam ini
Di pesantren ini...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar