Minggu, 22 Juni 2014

BIARLAH



Andai itu menyiksaku!
Menampar wajahku dengan sangat keras!
Menghujani sungai – sugai panjang dengan air mata
Akan penantian berujung tanda tanya
Mencelupkan diri di kubangan mimpi…
          Jika memang menatap bintang itu bias mengobati kesendirianku
          Maka akan kutatap bintang itu
          Meski kini aku telah berlari dengan bidadari
Jika memang melukis pelangi di atas awan bisa menyembuhkan kepedihanku
Pedih akan pasti
Maka akan kulukis pelangi itu dengan sangat indah
Meski sebenarnya aku bisa menghangatkan pagi dengan senyuman
          Tapi semua hanya pengandaian
          Buai canda diantara rumput – rumput liar
          Biarlah kucabut andai dan kusiram belai…
19/6/14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar