----------------------
Tidak jadi puisi terakhir yang
akan terlahir
Tercipta sekali lagi di dunia
yang dilapisi semilir angin bahagia
Bahagia itu di hati!
Ku temukan permata dalam
bening cahaya malam
Ku temukan cahaya malam
dalam sinar purnama
Ku temukan sinar purnama
diantara jutaan bintang
Bintang – bintang yang putih berkilauan di sepenuh langit
yang tegak hanya dengan Kuasa-Nya!
Jika memang bintang – bintang itu telah padam
Jika memang purnama telah menyatu dengan pedang
Jika memang cahaya malam telah menyempurnakan keindahan langit yang kelam
Maka ijinkan permata bisa tergapai oleh sinar sang surya
Sinar yang memancar dari
hati
Permata yang berasal dari
hati
Hati dengan hati menjadi dua hati dalam satu hati yang
akan mengikatkan dirinya di atas awan harapan
Atau...
Lentera yang tercipta dari permata dalam seberkas cahaya malam dalam sinar
purnama diantara bintang – bintang akan mendekat ke hati surya suatu saat nanti
Dalam pagi yang dihiasi kicauan burung – burung yang melantunan dzikir
dengan cinta kasih...
Kamar Pondok, 23:01, 22/1/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar