Jumat, 13 September 2013

KERINDUANKU PADA MENTARI PAGI >>> PUISI UNTUKMU IBU




Betapa senang rasa bisa berjumpa dengan mentari pagi kembali
Semakin malam semakin hitam dan kelam
Semakin malam semakin pagi
Pagi menjelang disambut mentari pagi
Aku kedinginan
Senanglah aku meski badan menjadi semakin dingin karena basuhan embun yang dipeluk mentari pagi
Aku juga ingin mendekap erat dan mencium telapak tangan serta kaki mentari pagi di atas satu garis pelangi
Kini ku sendiri tanpa mentari pagi meski banyak yang menemani
Ada bintang – bintang dan rembulan malam saling berganti menemui dan menghiburku
“Terima kasih bintang – bintang dan rembulanku atas semua perhatian dan senyuman tulus itu”
Betapa engkau sangat berarti bagiku
Tapi tetap tidak bisa mengalahkan kerinduanku akan kehangatan sinar mentari pagi
Warnamu
Wajahmu
Cahayamu
Membuatku menjadi manusia seutuhnya
Tunas – tunas harapan bermunculan, berakar kuat dan tumbuh besar
Dedaunan rindang
Bermekarannya bunga – bunga
Indah sekali
Berbuah kematangan
Sungguh sinar lembutmu tiada api membakar sukma
Menjaga dan merawatku hingga merekah
Kini sinar itu terganti senja yang mulai redup
Beranjak hitam mewarna senja kekuningan
“Oh pagi!”
“Cepatlah datang!”
Aku  ingin mendekap erat dan mencium telapak tangan serta kaki mentari pagi di atas satu garis pelangi
Sekali lagi
Selamanya......

Kamar Mess KMJ, 18:44, 12/9/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar