Kamis, 22 Agustus 2013

KASIHAN KAU MATA


Duhai mata.....
Betapa malangnya nasibmu
Rambutpun menari
Betispun memanggil
Dadapun menawarkan dirinya
Mata yang selalu berusaha melangkah dalam kanvas putih
Eh ternyata kanvasnya hitam
Matapun ikut dalam hitamnya kanvas yang hitam
Menangislah mata
Tersenyumlah murka
Terpejampun masih memanggil – manggil duhai sang mahkota
Terekam jelas dalam isi kepala tempat bersandarnya mata
Matapun menjelma dalam isi kepala
Salahkah mata jika menuruti selaksa hawa?
Hawa itu terus menghias siang dengan rambutnya hingga malampun menutup siang
Mata ????
Sungguh mata tak berdaya melawan bisikan angin supiyah
Kasihan kau mata.....
Semoga mata bisa menundukkan ingin untuk menatap sinta dalam ketiadaan busana


Ruang Utama KMJ, 17:05, 22/08/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar